keyakinanmanusia. 12 likes. tak semua manusia yang ada di dunia ini memiliki agama.,.,., namun aku yakin semua manusia yang ada di dunia ini pasti Jump to Sections of this page Luaswilayah Indonesia yang besar, berpengaruh terhadap banyaknya keberagaman yang dimiliki kondisi itu, menjadikan sumber keberagaman tercipta, seperti suku, budaya, ras, dan golongan. 2. Faktor Iklim. Berdasarkan pembagian iklim matahari, Indonesia secara umum beriklim tropis yang panas. Iklim yang ada di suatu daerah dapat berbeda dengan Kumpulanmateri PAI yang lengkap untuk kelas 12 SMA, MA dan SMK yang lengkap bisa dipelajari dengan cara yang mudah. Hal itu dikarenakan materi yang diberikan berupa poin-poin penting dari apa yang dipelajari nantinya. Hal tersebut dapat terlihat pada bab pertama yaitu berkaitan dengan ayat-ayat Alquran yaitu mengenai toleransi dan mencakup Setiapmanusia memiliki kepercayaan dan keyakinan berbeda dalam menanggapi hari akhir. Berikut adalah 3 golongan manusia dalam menggapi hari akhir : Golongan Pertama. Golongan yang menolak adanya hari akhir. Kelompok ini biasanya tidak menganut agama. Mereka memiliki kesimpulan tersendiri tentang dunia mendatang karena adanya teknologi yang Menjadi"pengrajin" amal usaha, melahirkan "pulau-pulau" yang kurang tanggap terhadap lingkungannya. 4. Dua prioritas Muhammadiyah dalam rangka pengembangan ideologi Muhammadiyah dengan tujuan akhir membumikan konsep masyarakat Islam sebenar-benarnya adalah [1] Back to Basics - peningkatan kapasitas lokal/komunitas/akar rumput dan [2 6Wgf0xZ. Jakarta - Salah satu rukun iman yang harus diyakini umat Islam adalah iman kepada hari akhir. Agar lebih yakin terhadap datangnya hari tersebut, ada baiknya untuk memahami fungsi iman kepada hari kepada hari akhir atau hari kiamat artinya meyakini dan mempercayai bahwa hari itu pasti akan datang. Dalam buku Rukun Iman oleh Hudarrohman disebutkan, pada hari itu alam semesta beserta seluruh isinya akan hancur. Manusia akan dibangkitkan dari kuburnya dan dikumpulkan untuk dimintai datangnya hari akhir hanya Allah SWT yang tahu. Namun, janji Allah SWT itu nyata. Sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al-A'raf ayat 197 sebagai berikut يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ السَّاعَةِ اَيَّانَ مُرْسٰىهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّيْۚ لَا يُجَلِّيْهَا لِوَقْتِهَآ اِلَّا هُوَۘ ثَقُلَتْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ لَا تَأْتِيْكُمْ اِلَّا بَغْتَةً ۗيَسْـَٔلُوْنَكَ كَاَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللّٰهِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَArtinya "Mereka menanyakan kepadamu Muhammad tentang Kiamat, "Kapan terjadi?" Katakanlah, "Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada seorang pun yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. Kiamat itu sangat berat huru-haranya bagi makhluk yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba." Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah Muhammad, "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Kiamat ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." QS. Al-A'raf 197.Dikutip dari buku Aqidah Akhlak oleh Taofik Yusmansyah, berikut hikmah dan fungsi iman kepada hari akhir1. Dapat Meningkatkan Keimanan dan KetakwaanKepercayaan terhadap adanya hari akhir akan membuat hidup menjadi teratur. Manusia akan berusaha untuk selalu berperilaku baik dan menjauhi perbuatan dosa. Mereka sadar dan yakin bahwa segala yang diperbuat di dunia, akan mendapatkan balasan kelak di akhirat dan harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Akan mendorong untuk senantiasa berbuat baik dan menghindari perbuatan dosa dan sia-siaSebagai buah dari keimanan dan ketakwaan, orang yang meyakini hari akhir akan berusaha selalu berbuat baik dan menghindari perbuatan dosa. Perbuatan dosa akan mengantarkan kepada kesengsaraan, sedangkan kebaikan akan mengantarkan kepada kebahagiaan. Jakarta Beriman kepada hari akhir, atau Hari Kiamat, merupakan bagian integral dari iman Islam. Muslim percaya bahwa dunia seperti yang kita kenal akan berakhir, dan semua manusia akan diadili berdasarkan tindakan mereka dalam hidup ini. Keyakinan ini berakar pada ajaran Alquran dan Hadits, dan memiliki dampak yang signifikan terhadap cara umat Islam menjalani kehidupannya. 27 Contoh Kiamat yang Sudah Terjadi, Lengkap Dalilnya Jelaskan Fungsi Iman Kepada Hari Kiamat, Makna, dan Kehidupan Setelah Kematian 7 Golongan yang Dilindungi Allah Saat Kiamat, Ini Penjelasannya Menurut ajaran Islam, hari akhir akan didahului oleh beberapa tanda, antara lain munculnya Dajjal, turunnya Isa Al-Masih, munculnya Mahdi, dan tiupan angin. terompet oleh Malaikat Israfil. Tanda-tanda ini diyakini menunjukkan kedatangan hari kiamat yang sudah dekat. Pada hari kiamat, setiap individu akan dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya dan akan diadili oleh Allah berdasarkan perbuatannya di kehidupan ini. Beriman kepada hari akhir memiliki dampak yang mendalam pada cara umat Islam menjalani kehidupan mereka. Itu mendorong mereka untuk memperhatikan tindakan mereka, berusaha melakukan perbuatan baik, dan menghindari segala bentuk kejahatan. Beriman kepada hari akhir juga berfungsi sebagai pengingat bahwa hidup ini hanya sementara dan bahwa tujuan sebenarnya dari keberadaan kita adalah untuk mempersiapkan akhirat. Untuk lebih memahami makna beriman kepada hari akhir, berikut ini telah rangkum dari berbagai sumber pada Jumat 28/4/2023. Pengertian beriman kepada hari akhir dan dalil-dalilnya, beserta dengan hikmah beriman kepada hari pesantren penganut doktrin kiamat di Jember mendadak lengang karena Beriman Kepada Hari AkhirIlustrasi kiamat via kepada Hari Akhir, atau Hari Kiamat, adalah salah satu keyakinan mendasar dalam Islam. Ini mengacu pada kepercayaan bahwa akan tiba saatnya dunia seperti yang kita kenal akan berakhir, dan semua manusia akan dibangkitkan untuk menghadapi penghakiman berdasarkan perbuatan mereka dalam hidup ini. Keyakinan ini didasarkan pada ajaran Alquran dan Hadits, yang merupakan dua sumber utama teologi Islam. Muslim percaya bahwa Hari Akhir akan didahului oleh beberapa tanda, termasuk munculnya Dajjal, turunnya Nabi Isa AS, munculnya Mahdi yang mendapat petunjuk, dan peniupan terompet oleh Malaikat Israfil. Tanda-tanda ini diyakini menunjukkan kedatangan hari kiamat yang sudah dekat. Pada hari kiamat, setiap individu akan dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya dan akan diadili oleh Allah berdasarkan perbuatannya di kehidupan ini. Mereka yang melakukan perbuatan baik akan dibalas dengan surga, sedangkan mereka yang melakukan kejahatan akan dihukum di neraka. Keimanan pada Hari Akhir tidak hanya masalah iman tetapi juga menjadi sumber motivasi bagi umat Islam untuk berbuat kebaikan dan menjauhi kemungkaran. Ini mengingatkan mereka bahwa tindakan mereka dalam kehidupan ini memiliki konsekuensi, dan bahwa mereka akan dimintai pertanggungjawaban atas perbuatan mereka di akhirat. Keyakinan ini juga mendorong umat Islam untuk fokus pada tujuan akhir dari keberadaan mereka, yaitu untuk mencapai kebahagiaan abadi di akhirat. Kesimpulannya, percaya pada Hari Akhir dalam Islam adalah aspek fundamental dari iman Islam. Ini mengingatkan umat Islam tentang tujuan akhir keberadaan mereka, mendorong mereka untuk menjalani kehidupan yang saleh dan takwa, dan menanamkan dalam diri mereka rasa tanggung jawab dan tanggung jawab atas tindakan mereka. Terdapat banyak dalil atau ayat dalam Al-Quran dan Hadis yang mendorong orang Islam untuk beriman kepada Hari Akhir atau Hari Kiamat. Berikut ini adalah beberapa contohnya Surat Al-Anbiya Ayat 104 يَوْمَ نَطْوِى ٱلسَّمَآءَ كَطَىِّ ٱلسِّجِلِّ لِلْكُتُبِ ۚ كَمَا بَدَأْنَآ أَوَّلَ خَلْقٍ نُّعِيدُهُۥ ۚ وَعْدًا عَلَيْنَآ ۚ إِنَّا كُنَّا فَٰعِلِينَ Artinya Yaitu pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya. Surat Al-A’raf Ayat 187 يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَىٰهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ رَبِّى ۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَآ إِلَّا هُوَ ۚ ثَقُلَتْ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً ۗ يَسْـَٔلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِىٌّ عَنْهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ ٱللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ Artinya Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat "Bilakah terjadinya?" Katakanlah "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat huru haranya bagi makhluk yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui". Dalam hadis, ada banyak riwayat tentang Hari Akhir, termasuk tanda-tanda yang akan muncul menjelang datangnya Hari Kiamat, seperti kemunculan Dajjal, turunnya Nabi Isa AS, dan lain sebagainya. Sebagai seorang Muslim, penting bagi kita untuk memahami dan meyakini bahwa Hari Akhir itu pasti akan datang dan kita harus mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Kita harus berusaha untuk hidup sesuai dengan ajaran Islam, melakukan kebaikan, dan menjauhi segala bentuk kejahatan, sehingga kita bisa memperoleh kebahagiaan di akhirat Beriman Kepada Hari AkhirBeriman kepada Hari Akhir atau Hari Kiamat memiliki banyak hikmah atau manfaat dalam kehidupan seorang Muslim. Berikut ini adalah beberapa di antaranya 1. Mengingat Tujuan Sejati Hidup Beriman kepada Hari Akhir membuat seorang Muslim menyadari bahwa tujuan utama hidup ini adalah untuk memperoleh kebahagiaan di akhirat kelak. Ini mendorong seseorang untuk fokus pada tindakan yang positif dan produktif yang dapat membawa kebahagiaan di akhirat. 2. Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab Percaya pada Hari Akhir juga menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam diri seseorang. Seorang Muslim menyadari bahwa setiap tindakan yang dilakukannya di dunia ini akan mempengaruhi kehidupan di akhirat. Oleh karena itu, ia akan berusaha melakukan tindakan yang baik dan bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. 3. Menjaga Kesederhanaan Hidup Percaya pada Hari Akhir mengajarkan seseorang untuk menjaga kesederhanaan hidup dan tidak terlalu bergantung pada materi dunia. Seorang Muslim menyadari bahwa kekayaan dan kekuasaan di dunia ini tidak bertahan selamanya, dan yang terpenting adalah amal kebaikan yang dilakukan. 4. Menumbuhkan Rasa Syukur dan Sabar Percaya pada Hari Akhir juga menumbuhkan rasa syukur dan sabar dalam diri seorang Muslim. Ketika menghadapi cobaan dan kesulitan di dunia, seorang Muslim yakin bahwa semua itu hanyalah ujian untuk menguji keimanan dan kesabarannya. Ia juga yakin bahwa kesabaran dan keteguhan hati dalam menghadapi cobaan akan membawa pahala di akhirat kelak. 5. Mengajarkan Keadilan Percaya pada Hari Akhir mengajarkan seseorang untuk menjunjung tinggi keadilan dan menghindari segala bentuk kezaliman. Seorang Muslim yakin bahwa Allah akan memperhitungkan setiap tindakan yang dilakukan di dunia ini dan bahwa setiap orang akan menerima balasan yang adil berdasarkan perbuatan mereka. Dengan demikian, beriman kepada Hari Akhir dalam Islam memiliki banyak manfaat dan hikmah bagi kehidupan seseorang. Hal ini mendorong seseorang untuk hidup dengan tujuan yang jelas, melakukan tindakan yang positif dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain, dan mempersiapkan diri untuk memperoleh kebahagiaan abadi di akhirat kelak. Beriman kepada hari akhir adalah bagian penting dari iman Islam. Itu berfungsi sebagai pengingat bahwa ada tujuan yang lebih tinggi dari keberadaan kita, dan itu mendorong kita untuk berusaha menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri. Dengan hidup sesuai dengan ajaran Islam dan mempersiapkan akhirat, umat Islam berharap untuk mencapai kebahagiaan abadi di akhirat.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Jakarta - Meyakini hari akhir dan kedatangannya kelak merupakan salah satu rukun iman yang wajib diyakini tiap muslim. Selain bentuk ketaatan kepada Allah SWT, meyakini hari akhir juga mengandung efek positif dalam kehidupan sehari-hari, itu, perlu dipahami bahwa hari akhir adalah peristiwa hancurnya alam semesta beserta isinya hingga seluruh makhluk hidup di dalamnya pun akan binasa. Bukti kedatangannya telah banyak dijelaskan melalui firman Allah satunya dalam surat Al A'raf ayat 187 berikut ini,يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَىٰهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ رَبِّى ۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَآ إِلَّا هُوَ ۚ ثَقُلَتْ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً ۗ يَسْـَٔلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِىٌّ عَنْهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ ٱللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَArtinya Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat "Bilakah terjadinya?" Katakanlah "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat huru haranya bagi makhluk yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."Artinya, umat muslim diperintahkan untuk wajib mempercayainya. Meskipun kedatangan hari akhir tidak dapat diketahui oleh seorang pun kecuali Allah SWT. Untuk itu, perlu dipahami juga efek positif dari meyakini hari akhir dalam ajaran agama dari buku Aqidah Akhlak oleh Taofik Yusmansyah dan Sumber Belajar Kemendikbud, berikut 6 efek positif dari meyakini hari Bersikap mawas diriMelalui keyakinan akan datangnya hari akhir, hal ini dapat mendorong seseorang untuk selalu berhati-hati dalam bertingkah laku. Hal ini pun dapat menghindari diri perilaku semena-semena dan mengikuti apa saja yang diinginkan oleh hawa seseorang akan selalu mengingat bahwa segala perbuatannya di dunia akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat Meningkatkan keimanan dan ketakwaanKepercayaan terhadap adanya hari akhir akan membuat hidup menjadi teratur. Manusia akan berusaha untuk selalu berperilaku baik dan menjauhi perbuatan Rendah hati dan tidak sombongEfek positif dari meyakini hari akhir selanjutnya adalah membuat seseorang menyadari bahwa dirinya tidak masih tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kebesaran dan kekuasaan manusia akan hancur dan binasa. Ilmu, kekuasaan, dan harta yang dimiliki manusia, semua itu hanyalah titipan atau amanah dari Allah Memperjelas tujuan hidup manusiaAdanya kehidupan setelah kematian dapat membuat manusia memiliki tujuan hidup yang jelas. Hal ini akan menentukan jalan ataupun langkah apa yang akan ditempuh semasa hidup di dunia sebagai bekal untuk hidup di akhirat. Segala hal yang dilakukan di dunia akan mendapatkan balasan kelak di Bertanggung jawabDi hari kiamat manusia akan diminta bertanggung jawab atas perbuatannya di saat di dunia. Itu artinya, meyakini akan datangnya hari akhir akan mendorong kita untuk bertanggung jawab atas segala perbuatan yang kita lakukan di dunia, dan mempertanggungjawabkan di hadapan Allah Semangat dalam berkaryaUntuk menjalani kehidupan di akhirat, maka diperlukan bekal yang cukup. Oleh karena itu, efek positif dari meyakini hari akhir akan memotivasi seseorang untuk semangat berkarya sebagai bekal bagi kehidupan akhirat. Adapun, karya yang dimaksud adalah sesuatu yang bermanfaat, baik bagi diri sendiri maupun orang banyak. Simak Video "Permintaan Maaf Wanita Simpan Al-Qur'an Dekat Sesajen-Akui Tertarik Islam" [GambasVideo 20detik] rah/lus IMAN KEPADA HARI AKHIR – Setiap umat Islam meyakini bahwa kehidupan di dunia bersifat sementara. Namun, keyakinan tersebut belum banyak mempengaruhi sebagaian besar umat Muslim, khususnya di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya orang yang takut akan kematian atau masih cenderung mementingkan kehidupan dunia. Tahukan Anda mengapa hal tersebut bisa terjadi?. Keyakinan terhadap kehidupan abadi di akhirat harus melandasi perilaku hidup kaum muslimin, baik bersifat indivifual atau bersifat komunal. Sudahkah Anda menerapkan nilai-nilai keyakinan terhadap Hari Akhir dalam kehidpan Anda sehari-hari? Bagaiman caranya?, mari kita bahas satu persatu untuk menahmbah pengetahuan kita. Daftar Isi 1A. Beriman Kepada Hari Akhir1. Pengertian Iman Kepada Hari Akhira. Kiamat Sugrab. Kiamat Kubra2. Peristiwa Setelah Hari Akhira. Yaumul Barzahb. Yaumul Ba’asc. Yaumul Hasyrd. Yaumul Hisabe. Yumul Mizanf. Yauml Jaza’ Hari Pembalasan3. Fungsi Iman Kepada Hari AkhirB. Contoh Perilaku dan Penerapan Hikmah Beriman Kepda Hari Akhir A. Beriman Kepada Hari Akhir iman kepada hari akhir 1. Pengertian Iman Kepada Hari Akhir Hari akhir atau akhirat merupakan masa yang akan dihadapi seseorang setelah berakhirnya kehidupan di dunia. Berbeda dengan kehidupan di dunia yang berakhir dengan kematian, kehidupan di akhirat itu kekal tidak ada unjungnya. Dengan kata lain, kehidupan di dunia bersifat sementara, sedangkan kehidupan di akhirat lebih utama dari kehidupan di dunia. Namun, Allah SWT dan Rasulullah SAW memerintahkan manusia untuk meraih kebahagian di dunia dan di akhirat. Beriman kepada Hari Akhir adalah meyakini bahwa hari kiamat atau akhir zaman pasti akan terjadi. Seluruh alam semesta akan mengalami kehancuran dan manusia akan dibangkitkan di kuburnya untuk mempertanggungjawabkan setiap amalan selama hidup di dunia. Sekarang merenunglah. Amal apakah yang sudah Anda persiapkan untuk menghadapti Hari Akhir? Pada Hari Akhir, setiap manusia akan diperhitungkan amal perbuatannya. Betapapun kecilnya kebaikan seseorang, dia akan mendapatkan balasan yang setimpal. Demikian juga, betapapun kecilnya keburukan seseorang, dia kaan mendaptkan balasan yang setimpal. Peristiwa pembalasan amal manusia pasti akan terjadi pada Hari Akhir. Firman Allah SWT dalam surat Al-Hajj [22] auat 7 sebagai berikut. “Dan sungguh, hari Kiamat itu pasti datang, tidak ada keranguan padanya; dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur” Hari Akhir atau kiamat terbagi menjadi dua, yaitu kiamat sutra dan kiamat kubra. a. Kiamat Sugra Kiamat Sugra merupakan kiamat kecil, yaitu kerusakan yang dialami sebagian alam setiap waktu, seperti bencana alam, gunung meletus, banjir, kebakaran hutan, atau meninggalnya manusia. Sebagaiman firman Allah SWT dalam Surat Ar-Rahman [55] ayat 26-27 sebagai berikut. Semua yang ada di bumi itu akan binasa, tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal. Selanjutnya dalam Surah ali Imran [3] ayat 185 Allah SWT berfirman. Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. b. Kiamat Kubra Kiamat Kubra merupakan kiamat besar, yaitu hancurnya seluruh alam semesta dengan segala isinya yang dimulai dengan tiupan pertama sangkakala Malaikat Israfil. Bumi berguncang dengan guncangan yang dahsyat diikuti dengan peristiwa kehancuran seluruh alam. Firman Allah SWT dalam Surah Al-A’raf [7] ayat 187, yang artinya “Mereka menanyakan kepadamu Muhammad tentang Kiamat, “Kapan terjai?” Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada seorang pun yang dapat menjelaskan waktu terjadi-nya selain dia. Kiamat itu sangat berathuru haranya bagi makhluk yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah Muahammad,”Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Kiamat ada pada Alah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui””. Kiamat Kubra datang secara tiba-tiba, tetapi tanda-tandanya bisa dipelajari. Adapun tanda-tanda kiamat kubra adalah sebagai berkut. Tanda-tanda kecil, antara lain Hamba sahaya wanita melahirkan tuannya; Penggembala kambing hidup mewah di gedung yang megah; Lenyapnya ilmu pengetahhuan dan meluasnya kebodohan; Banyak perjudian, minuman keras, dan perzinaan; Sulit mendapatkan orang yang menerima sedekah; Waktu berjalan amat pendek. Tanda-tanda besar, antara lain Matahari terbit dari barat; Munculnya dabbah binatang raksasa; Munculnya dajjal; Munculnya ya’juj dan ma’juj Kaum yang suka membuat kerusakan di muka bumi; Turunnya Nabi Isa 2. Peristiwa Setelah Hari Akhir iman kepada hari akhir Setelah Hari Akhir kiamat kubra ada beberapa peristiwa yang aka dialami oleh manusia. Peristiwa tersebut, yaitu sebagai berikut. a. Yaumul Barzah Yaumul Barzah, yaitu hari penantian manusia di alam kubur barzah setelah mereka mati. Alam barzah adalah alam yang menjadi batas atau perantara alam dunia dan alam akhirat. Di alam inilah manusia menunggu Hari Kebangkitan. Selama menunggu hari kebangkitan, semua harta dunia, orang tua, atau yang selama ini kita sayangi tidak akan ikut menemani. Hanya amal sholeh dan ketaatan kepada Allah yang akan menemani kita. b. Yaumul Ba’as Yaumul Ba’as merupakan hari kebangkitan semua manusia yang telah meninggal dunia. Setelah alam semesta mengalami kehancuran total, Malaikat Israfil meniup kembali sangkakala untuk kedua kalinya. Kemudian, seluruh manusia akan bangkit dari kuburnya tanpa seorangpun yang tertinggal. Manusia dihidupkan kembali dari kematian seperti sedia kala, meskipun mereka wafat dalam keadaan terpotong-potong tubuhnya atau hancur, namun mereka akan dihidupkan kembali dalam keadaan utuh. Firman Allah SWT dalam Surah An-Nahl[16] ayat 38, yang artinya, “Dan mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpah yang sungguh-sungguh,”Allah tidak akan membangkitkan orang yang mati.” Tidak demikian pasti Allah akan membangkitkannya, sebagai suatu janji yang benar dari-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” Firman Allah SWT dalam Surah Yasin [36] ayat 78-79, sebagai berikut. Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan asal kejadiannya; dia berkata, “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang, yang telah hancur luluh?” Katakanlah Muhammad, “Yang akan menghidupkannya ialah Allah yang menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk. c. Yaumul Hasyr Setelah manusia dibangkitakan dari kuburnya, mereka dikumpulkan di Padang Mahsyar tanpa seorangpun yang ditinggalkan. Alam Mahsyar merupakan suatu tempat yang luasnya tujuh kali luas langit dan bumi sehingga seluruh manusia pasti akan tertampung di alam Mahsyar. Di alam Mahsyar, semua manusia menanti untuk diperhitungkan amalnya satu persatu. Keadaan manusia dalam penantian tersebut sangat melelahkan. Matahari seoral-olah di atas ubun-ubun sehingga mereka menglami kepanasan dan tidak dapat berlindung, kecuali bagi orang yang beriman dan beramal saleh. Mereka akan mendapatkan syafat atau pertolongan dari Allah SWT sehingga mereka tenang dan tidak mersakan panas. Firman Allah SWT dalam Surah Al-Anam[6] ayat 22, sebagai berikut. Dan ingatlah, pada hari ketika Kami mengumpulkan mereka semua kemudian Kami berfirman kepada orang-orang yang menyekutukan Alah, “Dia manakah sesembahan-sesembahanmu yang dahulu kamu sangka sekutu-sekutu Kami? d. Yaumul Hisab Setelah manusia dikumpulkan di alam Mahsyar, Manusia diperiksa dan diperhitungkan setiap amal perbuatannya satu persatu. Betapapun kecil dan sederhana alam yang mereka lakukan, akan diperhitungkan secara teliti tanpa satu pun yang dilewatkan. Pada saat itu, mulut manusia akan dikunci dan ditutup rapat, hanya anggota tubuh yang akan berbicara. Adapun amal perbuatan manusia yang pertama kali akan dihisab ialah shalat. Apabila manusia selam hidupnya tidak pernah salat, mereka akan ditempatkan di dalam Neraka Saqar. Bagi mereka yang melalaikan salat akan ditempatkan di dalam Neraka Wail. Pada hari perhitungan tersebut semua amal manusia akan diperhitungkan secara adil. Meskipun amalnya seberat butiran atom, akan tetap dihisab. Hal ini sebagaiman firman Allah SWT dalam Al Quran surah Al Mujadilah [58] ayat 6, yang aritinya “Pada hari itu mereka semuanya dibangkitakn Allah, lalu diberikan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah menghitungnya semua amal perbuatan, meskipun mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu,” Begitu juga firman Allah SWT dalam surah Al Insyiqaq [84] ayat 7-8 sebagai berikut. Maka adapun orang yang catatannya diberikan dari sebelah kannya, maka dia kan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah. Firman Allah SWT dalam Surah Al-Haqq [69] ayat 25 sebagai berikut. Dan adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kirinya, maka dia berkata, “Alangkah baiknya jika kitabku ini tidak diberikan kepadaku. e. Yumul Mizan Setelah manusia diperhitungkan amal perbuatannya, kemudian amal mereka ditimbang dengan seadil-adilnya tanpa seorang pun yang dirugikan. Tidak ada seorng pun yang ditambah maupun yang dikurangi timbangannya. Tidak ada kolusi dan nepotise seperti yang sering terjadi di pengadilan dunia. Semua dilakukan dengan jujur dan Adil. Mizan merupakan timbangan amal yang dapat mengukur dan menimbang setiap amal perbutan manusia baik yang kecil maupun yang besar, yang berat maupun yang ringan, bahkan niat manusia pun dapat ditimbangnya. Firman Alah SWT dalam Surah Al-Anbiya’ [21] ayat 47 yang artinya, “Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat, maka tidak seorang pun dirugikan walau ssedikit; sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya pahala. Dan cukuplah kami yang membuat perhitungan.”. Firman Allah dalam Surah Al-Qari’ah [10] ayat 6-9 berikut. Maka adapun orang yang berat timbangan kebaikannya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan senang. Dan adapun orang yang ringan timbangan kebaikannya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. f. Yauml Jaza’ Hari Pembalasan Setelah ditimbang stiap amal perbuatannya, manusia diberi balasan yang setimpal sesuai dengan amal perbuatannya. Kemudian, mereka menitih jembatan sirat yang merupakan jembatan menuju surga yang terbentang di atas Neraka Jahanam. Bagi orang yang beriman dan banyak melakukan amal saleh, ia akan mudah melewatinya untuk menuju surga. Adapun bagi orang yang kafir dan melaakukan kesalah ia akan terpeleset dan jatuh ke dalamnya. Hadis riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah yang artinya, “Dibentangkan sebuah titian di antara punggung dua tepi Neraka Jahanam, Aku Nabi Muhammad dan umatkulah yang mula-mula menyeberang.” Pada hari pembalasan nanti, manusia akan dikelomokkan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut. Orang yang masuk nerkan selama-lamanya Bagi orang kafir dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat SWT, dia kaan dimasukkan ke dalam neraka selama-lamanya. Firman Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah [2] ayat 39 sebagi berikut. Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. Orang yang masuk surga selama-lamanya Bagi orang-orang yang beriman dan banyak melakukan amal saleh, mereka akan dimasukkan ke dalam surga untuk selama-lamanya. Firman Allah SWt dalam Surah Al-Baqarah [2] ayat 25 sebagai beriktu. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan, bahwa untuk merka disediakn surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Setiap kali mereka diberi rezeki buah-buahan dari surga, merek berkata, “Inilah rezeki yang diberikan kepada kami dahulu.” Mereka telah diberi buah-buah yang serupa. Dan di sana merek memperoleh pasangan-pasangan yang suci. Mereka kekal di dalamnya. Orang yang masuk neraka kemudian masuk surga Bagi orang-orang yang beriman, tetapi banyak melakukan perbutan dosa sehingga timbangan amal salahnya lebih ringan, akan ditempatkan di dalam Neraka Hawaiyah untuk sementara sampai habis mereka akan mendapat hanyak dimasukkan ke dalam surga. Firman Allah SWT dalam Al-Quran Surah Al-Qori’ah [101] ayat 6-9, yang artinya, “Maka ada pun orang yang berat timbangan kebaikannya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan senang. Dan ada pun orang yang ringan timbangan kebaikannya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.” Allah SWT menjanjikan kepada orang-orang yang berat timbangan amal salehnya akan masuk surga dalam rida-Nya. Adapun tingkatan surga yang akan dihuni oleh manusia bergantung alam salenhya. Tingkataan Surga tersebut, yaitu sebagai berkut. Jannatul Firdaus Jannatul Na’im Jannatul Ma’wa Jannatul Adn Jannatul Khulud Jannatul Darussalam Jannatul Darul Maqamah Nerakan merupakan tempat kembali yang terbutuk yang sangat menyakitkan dan menyedihkan. Nerakan disediakan oleh Allah SWT sebagai hukuman dan balsan bagi orang-orang kafir dan mendustakan ayat-ayat Allah SWT. Di dalam neraka, mereka disiksa dengan azab yang sangat pedih. Mereka tidak mendapat makanan kecuali buah jakum yang berduri dan tajam menyayat lidah. Mereka juga tidak mendapatkan minum kecuali cairan timah yang mendidih yang dapat menghancurkan mulut dan perut mereka. Neraka memiliki tingkataan, yaitu sebagai berikut. Neraka Jahannam Neraka Laza Neraka Saqar Neraka Sya’ir Neraka Hutamah Neraka Wali Neraka Hawiyah 3. Fungsi Iman Kepada Hari Akhir fungsi iman kepada hari akhir Ajaran Islam tentang hari kebangkitan atau kiatat berfungsi menuntun manusia kepada pengetahuan mengenai hal-hal sebgai berikut. Alam dan manusia sebagai ciptaan Allah SWT akan rusak dan hancur. Ada pembalasan atas tindakan manusia pada Hari Akhir. Ajaran Islam tentang kehancuran alam beserta isinya sesungguh-nya telah mendapat dukungan dari berbagai kalangan peneliti dan di bidang fisika menyatakan bahwa daya rotasi dan revolusi benda-benda langit pada waktunya akan hilang. Jika kondisi tersebut terjadi, akan timbul ketika seimbangan dan planet-planet akan bertabrakan, saling menghancurkan satu sama lain. Sementara itu, kepercayaan terhadap hari kiamat akan menyadarkan manusia bahwa kehiupan di dunia merupakan persiapan untuk menyongsong kehidupan abadai di di dunia bersifat sementara. Firman Allah SWT dalam Al-Quran menyatakan bahwa setelah manusia mengerti dan yakin adanya hari pembalasan di akhirat, manusia akan menyadari bahwa keadilan dan kebenran yang sesungguhnya kaan terbukti nanti pada Hari Akhir. B. Contoh Perilaku dan Penerapan Hikmah Beriman Kepda Hari Akhir ilustrasi perilaku iman kepada hari akhir Beriman kepada Hari Akhir tidak hanya dibuktikan dengan keyakinan hati dan kata-kata, akan tetapi perlu juga dibuktikan dengan perbutan atau perilaku. Setiap umat Islam harus menunjukkan perilaku yang mencerminkan keyakinan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Tidak dikatakan beriman kepada Hari Ahir jika perilaku seseorang masih mementingkan kehidupan dunia dan melupakan Hari Akhir. Perilaku orang yang sudah menyadari fungsi beriman kepada Hari Akhir meliputi hal-hal berikut ini Orang yang beriman kepada Hari Akhir akan tercermin dalam perilaku kehidupan sehari-hari yang selalu berbuat baik dan senantiasa memberikan kebaikan kepada orang lain. Orang yang beriman kepada Hari Akhir senantiasa rajin beribadah untuk mempersiapkan bekal kehidupan di akhirat. Ia akan senantiasa berhati-hati dalam sikap dan tindakannya karena ia yakin bahwa setiap amal perbuatannya akan mendapat balasan yang setimpal. Ia akan selalu berusaha menghindarkan berbagai perbuatan dosa dan kesalahan. Demikianlah pembahasan mengenai iman kepada hari akhir pada kesempatan kali ini, semoga bermanfaat dan semakin meningkatakan iman dan takwa kita kepada Allah SWT. Baca juga 4 Sumber Hukum Islam Kaligrafi Bismillah yang Indah Refrensi Ilmy, Bachrul. 2007. Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Kejuruan Kelas XII. Bandung Grafindo Media Pratama. Iman kepada hari akhir hukumnya wajib dan kedudukannya dalam agama merupakan salah satu di antara rukun iman yang enam. Banyak sekali Allah Ta’ala menggandengkan antara iman kepada Allah dan iman kepada hari akhir, karena barangsiapa yang tidak beriman kepada hari akhir, tidak mungkin akan beriman kepada Allah. Orang yang tidak beriman dengan hari akhir tidak akan beramal, karena seseorang tidak akan beramal kecuali dia mengharapkan kenikmatan di hari akhir dan takut terhadap adzab di hari akhir.[1]Disebut hari akhir karena pada hari itu tidak ada hari lagi setelahnya, saat itu merupakan tahapan yang terakhir[2]. Keimanan yang benar terhadap hari akhir mancakup tiga hal pokok yaitu mengimani adanya hari kebangkitan, mengimani adanya hisaab perhitungan dan jazaa’ balasan, serta mengimani tentang surga dan neraka. Termasuk juga keimanan kepada hari akhir adalah mengimani segala peristiwa yang akan terjadi setelah kematian seperti fitnah kubur, adzab kubur, dan nikmat Adanya Hari Kebangkitanيَوْمَ نَطْوِي السَّمَآءَ كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِ كَمَا بَدَأْنَآ أَوَّلَ خَلْقٍ نُّعِيدُهُ وَعْدًا عَلَيْنَآ إِنَّا كُنَّا فَاعِلِينَ {104}ثُمَّ إِنَّكُم بَعْدَ ذَلِكَ لَمَيِّتُونَ {15} ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تُبْعَثُونَ {16}يحشر الناس يوم القيامة حفاة عراة غرلاMengimani Adanya Hari Perhitungan dan Pembalasanإِنَّ إِلَيْنَآ إِيَّابَهُمْ {25} ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُم {26}وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلاَ تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَإِن كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَاحَاسِبِينَ {47}ومن هم بحسنة فلم يعملها كتبت له حسنة فإن عملها كتبت له عشرا ومن هم بسيئة فلم يعملها لم تكتب شيئا فإن عملها كتبت سيئة واحدةMengimani Adanya Surga dan Nerakaإِنَّ اْلأَبْرَارَ لَفِي نَعِيمٍ {13} وَإِنَّ الْفُجَّارَ لَفِي جَحِيمٍ {14}Pertama Surga dan Neraka Benar Adanya Kedua Surga dan Neraka Sekarang Sudah Adaوَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَاْلأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ { 133}وَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ {131} Ketiga Penciptaan Surga dan Neraka Sebelum Penciptaan Makhlukوَيَائَادَمُ اسْكُنْ أَنتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ فَكُلاَ مِنْ حَيْثُ شِئْتُمَا وَلاَتَقْرَبَا هَذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ {19}Keempat Surga dan Neraka Sudah Ditentukan Siapakah Yang Akan Menjadi Penghuninya وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَاْلإِنسِإن الله خلق للجنة أهلا خلقهم لها وهم في أصلاب آبائهم وخلق للنار أهلا خلقهم لها وهم في أصلاب آبائهمKelima Surga dan Neraka Kekal Abadiوَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا فَفِي الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا مَادَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَاْلأَرْضُ إِلاَّ مَاشَآءَ رَبُّكَ عَطَآءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ {108}ينادي مناد إن لكم أن تصحوا فلا تسقموا أبدا وإن لكم أن تحيوا فلا تموتوا أبدا وإن لكم أن تشبوا فلا تهرموا أبدا وإن لكم أن تنعموا فلا تبأسوا أبدا فذلك قوله عز وجل { ونودوا أن تلكم الجنة أورثتموها بما كنتم تعملون }وَالجَنَّةُ وَالنَّارُ مَخْلُوْقَتَانِ، لاَ تَفْنَيَانِ أَبَدًا وَلا تَبِيْدَانِ، فَإِنَّ اللهَ تَعَالَى خَلَقَ الجَنَّةَ وَالنَّارَ قَبْلَ الخَلْقِ، وَخَلَقَ لَهُمَا أَهْلاً،Mengimanai Fitnah, Adzab, dan Nikmat Kuburوَلَوْتَرَى إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلاَئِكَةُ بَاسِطُوا أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا أَنفُسَكُمُ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنتُمْ عَنْ ءَايَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ {93}Faedah Iman yang BenarMengimani Adanya Hari KebangkitanHari kebangkitan adalah hari dihidupkannya kembali orang yang sudah mati ketika ditiupkannya sangkakala yang kedua. Kemudian manusia akan berdiri menghadap Rabb semesta alam dalam keadaan telanjang tanpa alas kaki, telanjang tanpa pakaian, dan dalam keadaan tidak disunat. Allah Ta’ala berfirman,يَوْمَ نَطْوِي السَّمَآءَ كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِ كَمَا بَدَأْنَآ أَوَّلَ خَلْقٍ نُّعِيدُهُ وَعْدًا عَلَيْنَآ إِنَّا كُنَّا فَاعِلِينَ {104}“Yaitu pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran – lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya.” QS. Al Anbiyaa’104Hari kebangkitan merupakan kebenaran yang sudah pasti. Ditetapkan oleh Al Quran, As Sunnah dan Ijmaa’ konsensus kaum muslimin. Allah Ta’ala berfirman,ثُمَّ إِنَّكُم بَعْدَ ذَلِكَ لَمَيِّتُونَ {15} ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تُبْعَثُونَ {16}“Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati15. Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan dari kuburmu di hari kiamat.16” QS. Al Mukminun15-16Rasulullah shalallahu alaihi wa salaam bersabda يحشر الناس يوم القيامة حفاة عراة غرلا“Pada hari kiamat, seluruh manusia akan dikumpulkan dalam keadaan tanpa alas kaki, telanjang, dan tidak disunat”[3]Kaum muslimin juga telah sepakat mengenai kepastian adanya hari kebangkitan ini. [4]Mengimani Adanya Hari Perhitungan dan PembalasanTermasuk perkara yang harus diimani berkenaan dengan hari akhir adalah mengimani adanya hari perhitungan dan pembalasan. Seluruh amal perbuatan setiap hamba akan dihisab dan diberi balasan. Hal ini juga telah ditetapkan oleh Al Quran, As Sunnah dan ijmaa’ kaum Ta’ala berifrman,إِنَّ إِلَيْنَآ إِيَّابَهُمْ {25} ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُم {26}“Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka25. kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka.” QS. Al Ghasiyah25-26وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلاَ تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَإِن كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَاحَاسِبِينَ {47}“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika amalan itu hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan pahalanya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.” QS. Al Anbiyaa’47Telah shahih dari Nabi shalallahu alaihi wa salaam, beliau bersabda,ومن هم بحسنة فلم يعملها كتبت له حسنة فإن عملها كتبت له عشرا ومن هم بسيئة فلم يعملها لم تكتب شيئا فإن عملها كتبت سيئة واحدة“Barangsiapa yang berniat melakukam suatu kebaikan, lalu mengerjakannya, maka Allah telah menulisnya sepuluh hingga tujuh ratus kebaikan, bahkan sampai kelipatan yang lebih banyak lagi. Sedangkan barangsiapa yang berniat melakukan keburukan, lalu mengerjakannya, maka Allah hanya akan menulisnya satu keburukan saja“ [5].Kaum muslimin juga telah bersepakat tentang adanya hari perhitungan dan pembalasan. Dan ini sesuai dengan tuntutan hikmah Allah Ta’ala.[6]Mengimani Adanya Surga dan NerakaHal lain yang harus diimani seorang muslim adalah tentang surga dan neraka. Keduanya merupakan tempat kembali yang abadi bagi makhluk. Surga adalah kampung kenikmatan yang dipersiapkan oleh Allah Ta’ala bagi orang-orang yang beriman. Sedangkan neraka adalah hunian yang penuh dengan adzab yang dipersiapkan oleh Allah Ta’ala untuk orang-orang kafir. Allah Ta’ala berfirman إِنَّ اْلأَبْرَارَ لَفِي نَعِيمٍ {13} وَإِنَّ الْفُجَّارَ لَفِي جَحِيمٍ {14}“Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam syurga yang penuh keni’matan. dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka” Al Infithaar13-14Berkaitan dengan surga dan neraka, ada beberapa hal penting yang merupakan keyakinan ahlus sunnah yang membedakannya dengan ahlul bid’ah Pertama Surga dan Neraka Benar AdanyaKeberadaan surga dan nereka adalah haq benar adanya. Tidak ada keraguan di dalamnya. Neraka disediakan bagi musuh-musuh Allah, sedangkan surga dijanjikan bagi wali-wali Allah. Penyebutan tentang surga dan neraka dalam Al Quran dan As Sunnah sangatlah banyak. Terkadang disebutkan tentang kondisi penduduk surga dan neraka. Terkadang disebutkan tentang janji kenikmatan surga dan adzab di neraka. Terkadang disebutkan dorongan agar bersemangat meraih surga dan ancaman dari neraka. Demikian pula As Sunnah banyak menyebutkan tentang surga dan neraka. Itu semua menunjukkan bahwa keberadaan surga dan neraka adalah benar adanya. [7] Kedua Surga dan Neraka Sekarang Sudah AdaAhlus sunnah telah sepakat bahwa keduanya merupakan makhluk Allah yang telah ada sekarang. Hal ini bertentangan dengan keyakinan mu’tazilah dan qodariyah yang lebih mengedepankan akal mereka. Adapun dalilnya adalah firman Allah,وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَاْلأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ { 133}“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang telah disediakan untuk orang-orang yang bertakwa” QS. Ali Imran133Tentang neraka Allah berfirman,وَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ {131}“Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang telah disediakan untuk orang-orang yang kafir” QS. Ali Imran131Diriwayatkan juga bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah melihat Sidratul Muntaha, kemudian melihat dan masuk ke dalam surga. Hal ini terjadi ketika beliau Isra’ Mi’raj.[8] Ketiga Penciptaan Surga dan Neraka Sebelum Penciptaan MakhlukDalilnya adalah firman Allah Ta’ala,وَيَائَادَمُ اسْكُنْ أَنتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ فَكُلاَ مِنْ حَيْثُ شِئْتُمَا وَلاَتَقْرَبَا هَذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ {19}“Dan Allah berfirman “Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua buah-buahan di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim.”” QS. Al A’raf 19Surga ada setelah ditiupkannya ruh pada diri Adam. Hal ini menunjukkan surga sudah ada sebelum penciptaan Adam. [9].Keempat Surga dan Neraka Sudah Ditentukan Siapakah Yang Akan Menjadi Penghuninya Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala,وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَاْلإِنسِ“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia … ”QS. Al A’raf 179Dari Aisyah, Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda,إن الله خلق للجنة أهلا خلقهم لها وهم في أصلاب آبائهم وخلق للنار أهلا خلقهم لها وهم في أصلاب آبائهم“… Sesungguhnya Allah telah menciptakan para penghuni untuk jannah. Allah telah menentukan mereka sebagai penghuninya, sedangkan mereka masih dalam tulang sulbi bapak-bapak mereka. Allah juga telah menciptakan para penghuni bagi neraka. Allah telah menentukan mereka sebagai penghuninya, padahal mereka masih dalam tulang sulbi bapak-bapak mereka” [10].[11]Kelima Surga dan Neraka Kekal AbadiAllah Ta’ala berfirman,وَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا فَفِي الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا مَادَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَاْلأَرْضُ إِلاَّ مَاشَآءَ رَبُّكَ عَطَآءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ {108}“Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki yang lain; sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.” Huud108Rasulullah shalallhu alaihi wa sallam bersabda,ينادي مناد إن لكم أن تصحوا فلا تسقموا أبدا وإن لكم أن تحيوا فلا تموتوا أبدا وإن لكم أن تشبوا فلا تهرموا أبدا وإن لكم أن تنعموا فلا تبأسوا أبدا فذلك قوله عز وجل { ونودوا أن تلكم الجنة أورثتموها بما كنتم تعملون }“Datanglah suara berkumandang Wahai ahli surga, sesungguhnya kamu sekalian akan sehat dan tak pernah sakit. Kamu sekalian akan menjadi muda belia dan tak pernah tua lagi. Dan kalian pun akan hidup dan tak akan pernah mati.”[12].Keyakinan tentang surga dan neraka di atas, terangkum dalam perkataan yang disampaikan oleh Imam Abu Ja’far At Thahawy rahimahullah dalam kitab beliau al Aqidah Ath Thahawiyah, beliau menjelaskan,وَالجَنَّةُ وَالنَّارُ مَخْلُوْقَتَانِ، لاَ تَفْنَيَانِ أَبَدًا وَلا تَبِيْدَانِ، فَإِنَّ اللهَ تَعَالَى خَلَقَ الجَنَّةَ وَالنَّارَ قَبْلَ الخَلْقِ، وَخَلَقَ لَهُمَا أَهْلاً،“Surga dan neraka merupakan dua makhluk yang tidak akan punah dan binasa. Sesungguhnya Allah telah menciptakan keduanya sebelum penciptaan makhluk lainnya dan Allah juga telah menentukan siapakah penghuninya…”[13].Mengimanai Fitnah, Adzab, dan Nikmat KuburDalil perkara ini sangat gamblang dan jelas. Allah Ta’ala menerangkannya di banyak tempat dalam Al Quran. Demikian pula penjabaran dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tentang masalah ini sangat banyak dan mencapai derajat mutawatir. Allah Ta’ala berfirman,وَلَوْتَرَى إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلاَئِكَةُ بَاسِطُوا أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا أَنفُسَكُمُ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنتُمْ عَنْ ءَايَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ {93}“…Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, sambil berkata “Keluarkanlah nyawamu” Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah perkataan yang tidak benar dan karena kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya.” QS. Al An’am 93. [14]Adapun dalil tentang adanya siksa kubur adalah tentang kisah pertanyaan malaikat di alam kubur kepada mayit tentang Rabbnya, agamanya, dan nabinya. Allah Ta’ala lalu meneguhkan orang-orang yang beriman dengan kata-kata yang mantap, sehingga dengan kemantapannya ia menjawab, ”Rabbku adalah Allah, agamaku Islam, dan nabiku adalah Nabi Muhammad”. Sebaliknya Allah menyesatkan orang-orang yang dzalim. Orang yang kafir hanya bisa menjawab, ”Hah…hah!Aku tidak tahu” sementara itu orang munafik atau orang yang ragu menjawab ” Aku tidak tahu. Aku dengar orang-orang mengatakan sesuatu, lalu aku ikut pula mengaatkannya”[15].Faedah Iman yang BenarKeimanan yang benar akan memberikan faedah yang bermanfaat. Demikian pula keimanan yang benar terhadap hari akhir akan memberikan manfaat yang besar, di antaranya Merasa senang dan bersemangat dalam melakukan kataatan dengan mengharapkan pahalanya kelak di ahri takut ketika melakukan kemaksiatan dan tidak suka kembali pada maksiat karena khawatir mendapat siksa di hari bagi orang-orang yang beriman terhadap apa yang tidak mereka dapatkan di dunia dengan mengharapkan kenikmatan dan pahala di akhirat. [16].Demikian penjelasan singkat tentang pokok-pokok keimanan kepada hari akhir. Terdapat banyak perincian yang harus kita imani dari hal-hal yang pokok tersebut. Insya Allah akan dijelaskan lebih rinci dalam kesempatan lain. Semoga Allah meneguhkan iman kita hingga ajal menjemput kita. Wallahul Abu Athifah Adika MianokiMuroja’ah TuasikalArtikel kaki [1]. Syarh al Aqidah al Washitiyah hal 482, Syaikh Muhammad bin Sholih al Utsaimin. Dalam kitab Syarh al Aqidah al Washitiyah. Kumpulan Ulama. Penerbit Daarul Ibnul Jauzi[2]. Ibid. Syaikh Utsaimin menjelaskan bahwa manusia akan melalui lima tahapan kehidupan yaitu tahapan ketika manusia belum ada,, tahapan ketika dalam perut ibu, tahapan kehidupan dunia, tahapan hidup di alam barzakh, dan tahapan kehidupan akherat.[3]. Muslim 2859[4]. Syarh Ushuulil Iman hal 38-39. Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin. Penerbit Daarul Qasim. Cetakan pertama 1419 H[5]. Muslim 162[6]. Syarh Ushuulil Iman hal 39-40[7]. Lihat dalil-dalil selengkapnya dalam Ma’arijul Qobul hal 470-472. Syaihk Hafidz bin Ahmad Hakami. Penerbit Darul Kutub Ilmiyah. Cetakan pertama 1424 H/2004 M[8]. Lihat Syarh al Aqidah at Thahawiyah hal 1056-1058, Al Imam Ibnu Abil Izz al Hanafi. Dalam Jaami’us Syuruuh al Aqidah at Thahawiyah. Penerbit Daarul Ibnul Jauzi cetakan pertama tahun 2006.[9]. Syarh al Aqidah at Thahawiyah hal 1070, Syaikh Sholih Alu Sayikh. Dalam Jaami’us Syuruuh al Aqidah at Thahawiyah. Penerbit Daarul Ibnul Jauzi cetakan pertama tahun 2006.[10]. Muslim 2662, Abu awud 4713, An Nasa’i 1947, dan Ibnu Majah 82[11]. Lihat Syarh al Aqidah at Thahawiyah, Ibnu Abil Izz al Hanafi hal 1070-1071[12]. H,R Muslim 2837, At Tirmidzi 3246, dan Ahmad 319, dari hadist Abu Hurairah dan Abu Said al Khudri[13]. Matan al Aqidah at Thahawiyah.[14]. Lihat dalil-dalil yang lebih lengkap dalam kitab Al Irsyaad ilaa Shahiihil I’tiqaad hal 224-225. Syaikh Sholih Al Fauzan Penerbit Maktabah Salsabiil Cetakan pertama tahun 2006.[15]. Lihat Syarh Ushuulil Iman hal 42[16]. Ibid hal 44Sumber Rujukan Syarhu Ushuulil Iman. Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin. Penerbit Daarul Qasim. Cetakan pertama 1419 HAl Irsyaad ilaa Shahiihil I’tiqaad. Syaikh Sholih Al Fauzan Penerbit Maktabah Salsabiil Cetakan pertama tahun Syuruuh al Aqidah at Thahawiyah. Penerbit Daarul Ibnul Jauzi cetakan pertama tahun al Aqidah al Washitiyah. Kumpulan Ulama. Penerbit Daarul Ibnul Qobul. Syaikh Hafidz bin Ahmad Hakami. Penerbit Darul Kutub Ilmiyah. Cetakan pertama tahun1424 H/2004.

keyakinan manusia terhadap hari akhir dikelompokkan menjadi